Rabu, 23 Maret 2011

Kisah Maulid (4)

Mahallul Qiyam

Alam bersinar-seminar bersuka ria, menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad, riang gembira meliput penghuninya, sambung-menyambung tiada hentinya
Bergembiralah, wahai pengikut Al-Quran, burung-bu rung kemujuran kini berkicauan, bersuluhlah dengan sinar keindahan, mengungguli semua yang indah tiada bandingan
Kini wajiblah bersuka cita. Dengan keberuntungan terus-menerus tiada habisnya. Manakala kita beroleh anugerah, Padanya terpadu kebanggaan abadi
Bagi Tuhan segala puji, tiada bilangan mampu mencakupnya, atas penghormatan dilimpahkan-Nya bagi kita, dengan lahirnya Al-Musthafa Al-Hadi Muhammad
Ya Rasulullah, selamat datang, ahlan wa sahlan. Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu
Ya llahi, ya Tuhan kami, semoga Kau berkenan memberi nikmat karunia-Mu, menyampaikan kami ke tujuan idaman, demi ketinggian derajat Rasul di sisi-Mu
Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh, agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan, melimpah, Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu, tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya
Semoga shalawat Allah meliputi selalu rasul termulia, Muhammad, serta salam terus-menerus, silih berganti setiap saat
Dan pada saat Nabi SAW dilahirkan ibunya. la lahir seraya menunjukkan pandangan ke arah langit. Bagai isyarat ia beroleh kemuliaan. Serta kehormatan yang tinggi menjulang.
Adapun Maulid-nya hari Senin bulan Rabi’ulAwwal. Tempat kelahiran serta makamnya di Al-Haramain
Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan. Dalam keadaan telah terkhitan. Bermata bagaikan bercelak. Tali pusatnya telah terpotong bersih.
Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah llahi. Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya.
Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya. Tampak beberapa keajaiban. Mambuktikan bahwa ia insan termulia. Dl antara semua makhluk. Paling utama di antara yang dikasihi Allah.
Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Auf dari ibunya bernama Syaffaa’ (semoga Allah meridhai keduanya), Pada saat Rasulullah SAW dilahirkan oleh Aminah. la kusambut dengan kedua telapak tanganku
Dan terdengar tangisnya pertama kali. Lalu kudengar suara berkata, ‘Semoga rahmat Allah atas dirimu.’ Dan aku pun menyaksikan cahaya benderang di hadapannya. Menerangi timur dan barat. Hlngga aku dapat melihat. Sebagian gedung-gedung bangsa Rum.
Lalu kubalut ia dalam pakaiannya dan kutidurkan. Namun tiba-tiba kegelapan dan ketakutan. Datang meliputi diriku dari kananku. Sehinggaku menggigil karenanya. Dan kudengar suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke barat!’ jawab suara lainnya.
Lalu perasaan itu menghilang dari diriku. Namun sejenak kemudian kembali lagi. Kegelapan dan ketakutan meliputi diriku. Datang dari sebelah kiri. Hingga tubuhku menggigil karengnya
Dan kudengar lagi suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke timur!’ jawab suara lainnya
Peristiwa itu melekat dalam pikiranku. Sampai tiba saat beliau menjadi utusan Allah. Maka aku pun termasuk di antara orang-orang pertama. Yang mengikutinya dalam lslam…
Dan betapa banyak riwayat hidupnya. Mencatat mu’jizat-mu’jizat besar. Serta bukti-bukti gemilang tentang kenabiannya. Yang semuanya menunjukkan tinggi kedudukannya di sisi Tuhannya.
Dan bahwa inayah Allah. Di setiap saat menjaganya. Dan bahwasanya dialah sebaik penunjuk. Yang menunjukkan jalan yang lurus.
***********************************************************************************
Limpahkan, Ya Allah
Semulia-mulia shalawat dan salam
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad
Yang amat penyantun, amat penyayang
***********************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sayyidina Syekh Abi Bakar bin Salim

Sayyidina Syekh Abi Bakar bin Salim